topbella

Kamis, 07 Mei 2015

CEWE DI RANAH ADAT BATAK...


Oh ya, sudah buat blog tapi lupa untuk perkenalan ya... Namaku Chatleen Ivana Rotua Alviola Panggabean, lahir di Cianjur, 26-07-1994. Anak ke 2 dari 2 bersaudara, mempunyai abang yang super ganteng, rambutnya gondrong, TB 180 cm, putih, dan sipit (pokoknya cina bangetlah). Dari marganya sendiri kelihatan bahwa orang Batak kan? Tapi tak masalah, karena Batak adalah adat yang menurutku adalah adat yang kental dengan peraturan. Dari panggilan nama yang berbeda" (Tulang, uda, inanguda, namboru,dkk) tergantung nomer di marganya sendiri dan statusnya berada diposisi mana (pihak mami atau pihak papi). Semua diperhitungkan di adat Batak. Jujur, aku bangga adat batak, walaupun aku anak perempuan yang tidak mungkin meneruskan keturunan marga papi.

Awalnya, aku tidak setuju sama sekali kenapa perempuan yang di perlakukan secara diskriminasi banget. Toh sekarang masa emansipasi kok, kenapa ga disamaratakan antara aku dan abang di keluarga? Kenapa harus aku terus yang disuruh dirumah? Kenapa abang diperlakukan seperti anak mas? Kenapa aku harus dikekang sedangkan abang tidak? Kenapa aku harus bisa melakukan apapun sedangkan abang tidak?. Pemikiran itu wajar terlintas dipikiranku, mungkin karena aku sekarang ngekos di luar bandung, dan melihat teman-temanku yang tidak seperti aku, maka timbul rasa menentang dalam pola asuh yang diberikan oleh mami papi.

Aku merasa bahwa aku harus sama dengan abang, karena aku tinggal bukan di tanah batak, sehingga laki-laki atau perempuan itu harus sama dalam tanggung jawab dan tugas yang diberikan.
Menurutku, kalau mau hidup seperti itu, ya hidup dan tinggal dikampung bukan dikota metropolitan seperti ini. Karena, didunia pekerjaan tidak ada yang seperti itu, baik laki-laki ataupun perempuan harus sama bisa kerja. Itu yang dipakai dalam pekerjaan,  bukan yang diajarkan mami dan papi padaku.

Tetapi aku sadar sekarang, bahwa pola asuh yang diberikan kepada mami papi padaku dari kecil hingga sekarang, bukan semata-mata mengajarkan tradisi cewe di tanah batak. Tapi membuat aku belajar untuk mandiri dalam segala hal, membuat aku menjadi wanita yang di idam-idamkan para calon mertua (hahaha...). Yaaa, walaupun aku ga se-feminim cewe yang lain (sekitar 60% laah aku feminim) tapi aku bisa ngurus rumah tangga (dari bisa nyapu, ngepel, bersihin kamar mandi, sampai bersihin aquarium. dkk) hingga bisa masak (dari masak air sampai masak arsik dan saksang). Dan akhir-akhir ini, aku disibukkan dengan mengecat rumah. Sebenarnya tidak suruh sama mami sih, tapi karena mami sudah berumur (48 tahun) dan tidak tega untuk mami kerja sendiri, aku bantuin mami. Aku menyuruh mami untuk tidak kerja yang berat, karena aku tau stamina mami ga stabil. Dari sana aku sadar bahwa aku harus meningkatkan rasa inisiatif terhadap apapun yang terjadi.

Aku belajar untuk tidak egois, aku belajar dewasa dari pengalaman aku sendiri. Karena mami bilang bahwa "Semua perempuan pasti mau diajak senang, tetapi TIDAK semua perempuan mau diajak susah. Beradaptasilah dalam kesusahan, de." Ketika mami berkata seperti itu, aku berpikir, bahwa selama ini mami mengajarkan hal yang benar padaku, pelajaran yang berharga yang mungkin tidak semua orangtua berikan kepada anaknya perempuan. Aku tidak dimanja, aku tidak diajarkan untuk tergiur kesalon dan fashion lainnya, dan yang paling penting aku tidak pernah dimanjakan dengan materi. Aku diajarkan bahwa segala sesuatu ada prosesnya, segala sesuatu tidak instan didapat. Dan hal tersebut yang membuat aku bangga atas pelajaran yang diberikan papi dan mami.

Oh ya, girls! Ada Pancasila Boru Batak (anak perempuan di Batak) loh...

 Nah, artinya :
  1. Satu : Jago masak
  2. Dua : Cepat dalam melayani/ bisa beres-beres
  3. Tiga : Jangan kalah dalam berpenampilan
  4. Empat : Jago manortor/menari
  5. Lima : Ingat berdoa
Yang berarti juga kalau standar cewe itu ya seperti ini.. Ga terlalu sulit sih menurutku, karena yang paling sulit itu adalah nomer 3 (itu karena aku tidak suka yang ribet-ribet dalam berpenampilan). Dan menurutku juga dari ke-5 poin diatas, yang pertama kali yang dilihat cowo itu ya nomer 3 itu. Makanya itu masih jomblo (sampai sekarang), hahhahaa) kidding guys!

Lagu yang paling ola ingat dari kecil adalah lagu yang sering papi nyanyikan untuk ola disetiap ada panggung, mic dan musik adalah "Boru Panggoaran"
(Love you yang lagi di Lampung. Sehat selalu ya pi, dan Tuhan memberkati <3)



"Mam, pap.. Terimakasih atas pengajaran yang diberikan kepada ola. Terimakasih juga sudah mendengarkan omelan ola dengan sabar ketika ola lagi emosi karena ketidakadilan yang ola rasakan. :D" 
Love you mam, pap.. 
 
good night and Good Bless..



0 komentar:

Posting Komentar

About Me

 
Gifts Of History© DiseƱado por: Compartidisimo