topbella

Jumat, 29 Mei 2015

Kisah Kasih Mami Papi...

My mother was the most beautiful woman i ever saw. All i am i owe to my mother. I attribute all my success in life to the moral, intellectual and physical education i received from her.To me she's perfection.


Mami, itulah panggilanku untuknya.. Mami bernama Henny Yueni Samosir, lahir di Solok, 09-11-1967, berarti sekarang usianya adalah 48 tahun (Tidak terlihat tua bukan?), mami anak pertama dari 4 bersaudara. Ayahnya (read: Opung Kumis) adalah seorang perwira polisi, tugas terakhirnya adalah di Polres Sawah Luntu dan ibunya (read: Opung Medan) adalah ibu rumah tangga. Ketika lulus SMA, mami kuliah di Universitas Dharma Agung jurusan Hukum di Medan, dan menikah dengan papi di Sawah Lunto. Lah, gimana ceritanya?


~Menurut kisah mami..~

Ketika papi liburan, papi mendatangi rumah Opung Samosir (maktuanya mami). Opung tersebut berkata kepada papi bahwa lebih cocok papi dengan mami daripada papi mencari yang lain, karena menurut opung kalau mami itu cantik, bisa masak, bisa bersih rumah, bisa segalanya. Tetapi, papi mengatakan bahwa papi tidak mau sama mami, karena mami jelek. (ya mungkin itulah gengsi seorang taruna). Saat itu mami cuek aja, karena menurut kisah mami, masih banyak cowok yang mendekati mami. Jadi, ga masalah dengan mami kalau dikata-katai jelek atau apapun. 

Hingga saat minggu advent tiba ketika papi pulang ke Sawah Lunto. Dimana saat itu naposo/pemuda gereja liturgi ayat alkitab, mami dan teman-teman pemudanya berdiri didepan altar gerejaDisaat itulah papi melihat mami dan mulai tertarik. Tetapi karena papi seorang taruna akmil, papi gengsi untuk mendekati mami di gereja (karena sudah berkata mami jelek didepan maktuanya) . Alhasil, papi mendekati mami dengan cara datang ke rumah mami. Hal itu bertujuan untuk mengambil hati orangtua mami terlebih dahulu, sebelum mendapatkan hati anaknya. Saat mami di Medan pun, papi tetap datang kerumah orangtua mami. Sekitar 1-2 tahun papi berjuang untuk mendapatkan hatinya mami dan akhirnya mereka pacaran (saat itu papi sudah menjadi perwira dan bertugas di Cianjur mereka pun pacaran). 

(Pada jamannya, masih belum ada yang namanya elektronik), cara berkomunikasi papi dan mami adalah dengan surat menyurat (suratnya dikirim minggu ini, nyampenya 2 minggu kemudian.. :D ). Menurut kisah mami, papi mengirim surat sampai berlembar" banyaknya tapi mami menjawabnya hanya setengah lembar (maksimal 1 lembar). Walaupun papi dan mami sudah pacaran, tapi tetap saja ada laki-laki yang ingin mendekati mami dan berkunjung ke rumah opung kumis untuk bertanya apakah mami ada pacaranya atau tidak. 

Karena hal itu juga, papi khawatir. Hingga berniat langsung menikahi mami. Padahal saat itu mami masih tingkat akhir, dan mami langsung disuruh pulang ke Sawah Lunto oleh opungnya. Papi dan mami menikah secara dinas terlebih dahulu setelah itu baru martumpol dilaksanakan. Tetapi, martumpol dilaksanakan oleh mami sendiri tanpa kehadiran papi (padahal, martumpol harus hadir kedua mempelai). Hal itu disebabkan oleh, papi diberi tugas mendadak oleh komandannya yang tidak bisa di tolak. Dan hal yang mengejutkan terjadi, bahwa mami diperbolehkan untuk martumpol sendirian setelah Gereja HKBP Pusat memberikan keputusan dan setelah mami ditanyai ayat sidinya (Filipi 4:13 "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku"). Pada akhirnya papi dan mami menikah secara gereja pada tanggal 27-01-1991 di Gereja HKBP Sawah Lunto, Sumatera Barat dan langsung menikah secara adat Batak.

10 bulan kemudian... Mami dan papi langsung dikarunia seorang anak laki-laki bernama Panogu Heinbert Chrissteven Panggabean yang lahir di Cianjur pada tanggal 01-12-1991 (anak yang ga mirip orang batak) fisiknya yang kayak orang cina banget dari matanya yang sipit, kulit yang putih dan montok, dann memiliki rambut yang lebat. Karena itu juga banyak yang mau mengasuhnya saat mami sibuk dengan urusan persit. Abang selalu memakai style yang modis. dari ujung kepala sampai ujung kaki yang selalu serasi warnanya....

3 tahun kemudian... Mami melahirkan anak ke-2, anak perempuan yang bernama Chatleen Ivana Rotua Alviola Panggabean, lahir di Cianjur, tanggal 26-07-1994. Beda dengan abang, aku dilahirkan dengan kulit hitam, mata yang bulat dan rambut yang botak. Mau dipakai baju apapun yang modis tetap aja norak (sampai sekarangpun, aku masih bertanya-tanya kenapa aku lebih hitam daripada abang.. hahahhaa), tapi Abang Pendeta (Alm. Tunggul Panggabean) selalu marah apabila ada yang mengolok-olok aku jelek. dan selalu mengatakan jangan bilang jelek, cantiknya dia nanti. (makasih abangku...).


Ini gambar ketika kami masih kecil...


Ketika sudah dewasaa....

 


Itulah kisah percintaan mami dan papi serta sekilas masa kecil kami..


Selalu sehat ya mam.. we love you.. 

Good night and God Bless.. 

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

 
Gifts Of History© DiseƱado por: Compartidisimo